Tampilan : Daftar Grid
Showing posts with label Doa dan Dzikir. Show all posts
Showing posts with label Doa dan Dzikir. Show all posts

Terjemah Kitab al-Adzkar


Judul : Terjemahan Kitab Al-Adzkar
Pengarang : Imam Nawawi

Kita tentu mengenal kitab al-Adzkar al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi al-Abraar karangan Imam Nawawi atau yang di kalangan pesantren lebih dikenal kitab al-Adzkar yang asinya membicarakan pasal-pasal dzikir, doa, wirid, dan sebagainya. Baik yang hanya ringkasan, kutipan, maupun pensarian dari kitab-kitab klasik.

Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi, atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi’i. Ia lahir di desa Nawa, dekat kota Damaskus , pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama beliau, an-Nawawi ad-Dimasyqi. Ia adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih dan hadits.

Imam Nawawi pindah ke Damaskus pada tahun 649 H dan tinggal di distrik Rawahibiyah. Di tempat ini beliau belajar dan sanggup menghafal kitab at-Tanbih hanya dalam waktu empat setengah bulan. Kemudian beliau menghafal kitab al-Muhadzdzabb pada bulan-bulan yang tersisa dari tahun tersebut, dibawah bimbingan Syaikh Kamal Ibnu Ahmad.


Semasa hidupnya beliau selalu menyibukkan diri dengan menuntut ilmu, menulis kitab, menyebarkan ilmu, ibadah, wirid, puasa, dzikir, sabar atas terpaan badai kehidupan. Pakaian beliau adalah kain kasar, sementara serban beliau berwarna hitam dan berukuran kecil.

Download gratis e-Book nya :

Download Part 1

Download Part 2

Download Part 3

Download Part 4

Download Part 5

Agar Do’a Anda Mustajab

Judul: Agar Do’a Anda Mustajab
bahasa: Indonesia
Karya: Azhari Ahmad Hamud

 Sesungguhnya nikmat Allah kepada hamba-Nya sangatlah banyak tak terhitung jumlahnya. Dan nikmat tersebut turun kepada para hamba-Nya setiap pagi dan petang. Dan diantara nikmat-Nya yang sangat agung adalah panggilan Allah kepada hamba-Nya agar berdo'a kepada-Nya, dengan janji bahwa Allah akan mengijabah do'anya dan mengabulkan permintaannya.
" Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". ( Qs. Ghafir : 60 ).
Sangat indah permisalan yang dikatakan oleh Muwarriq Al'ijliy rahimahullah ketika menggambarkan kondisi seorang mukmin saat berdo'a, ia berkata : " Aku tidak temukan permisalan bagi seorang mukmin kecuali seperti seorang lelaki di tengah lautan dan ia di atas sebatang kayu lalu ia berdo'a : Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku...ia berharap Allah menyelamatkannya "!.

Apa yang dimaksud dengan do'a ?

Para ulama berkata : Do'a adalah menampakkan kerendahan diri kepada Allah dengan mengajukan permintaan, mengharap kebaikan yang ada di sisi-Nya, mengharap pengabulan do'a, dan selamat dari hal yang mengkhawatirkan.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : "Meminta apa yang bermanfaat bagi yang berdo'a itu sendiri dan meminta dibukakan jalan dari kesempitan atau dilepaskan darinya ".

Agar Do’a Anda Mustajab

Bagaimana agar doa kita mustajab? mari kita pelajari dengan mendownload e-booknya di link dibawah ini.
Download gratis e-Book nya :
Download

Dzikir Pagi & Petang dan Sesudah Shalat Fardhu



Judul : Dzikir Pagi & Petang dan Sesudah Shalat Fardhu Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang Shahih
Oleh : syaikh sa'id bin 'ali bin wahf al-qahthani
Halaman : 48
File : Pdf
Size : 5.3 MB

Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu’anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).” (HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317.)

Allah memerintahkan kita untuk banyak berdzikir ketika pagi dan petang. Demikian pula ketika selesai mengerjakan shalat Fardhu, kita juga disyari'atkan untuk berdzikir kepada-Nya juga. Lalu bagaimanakah dan apa saja dzikir-dzikir yang telah diajarkan oleh Rasulullah?

Oleh karena itu, kami mengedarkan sebuah e-book yang berjudul "Dzikir Pagi & Petang dan Sesudah Shalat Fardhu Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang Shahih" yang disusun oleh Pustaka Ibnu Umar. Buku ini disusun dengan cara sistematis dan mudah dihafalkan oleh siapa saja, baik muda maupun tua.

 Dzikir-dzikir yang dicantumkan di dalam buku ini bersumber dari Rasulullah karena disebutkan di dalam kitab-kitab hadits yang shahih. Jika diamalkan sungguh bermanfaat karena selain berdzikir kepada Allah, Anda juga turut menghidupkan Sunnah Rasulullah dalam berdzikir di saat pagi, petang, dan sesudah shalat fardhu.

Download gratis e-Book nya :
Download

Sorotan Tajam Terhadap Dzikir Jama’i



Judul :  Sorotan Tajam Terhadap Dzikir Jama'i
Oleh : Ustadz Arifin Baderi, MA
Format : PDF

“Pada hari ini, telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan  telah aku cukupkan atasmu kenikmatan Ku, dan Aku ridho Islam menjadi agamamu.”(Al-Maidah:3)

Dari firman Allah diatas, dapt kita ketahui bahwa kesempurnaan agama Islam ini bukan hanya diketahui dan disadari oleh kaum muslimin saja, bahkan orang-orang Yahudi pun mengetahuinya, bukan hanya sebatas itu, bahkan mereka berangan-angan seandainya ayat ini diturunkan kepada mereka, niscaya mereka akan merayakannya.

Sebagai bukti lain bahwa orang-orang non islam menyadari akan kesempurnaan agam islam, ialah kisah berikut: Ada sebagian orang musyrikin berkata kepada sahabat Salman Al-Farisi Rodhiallahu ‘anhu: Sungguh Nabi kalian telah mengajarkan kalian segala sesuatu, hingga tata cara buang hajat. Maka sahabat Salman Al-Farisi menimpalinya dengan berkata: Benar, beliau sungguh telah melarang kami untuk menghadap ke ara kiblat di saat buang air besar atau buang air kecil, dan beristinja menggunakan tangan kann, dan beristijmar (istinja dengan bebatuan) dengan kurang dari tiga batu atau beristijmar menggunakan kotoran binatang atau tulang belulang. (Shohih Muslim, 1/223, hadits no.261).

Bila kesempurnaan agam Islam dalam segala aspek kehidupan telah diakui dan diketahui oleh orang-orang non islam, maka betapa sengsara dan bodohnya bila ada orang islam yang masih merasa perlu untuk mencari alternatif lain dalam beragama, yaitu dengan cara menambah, atau memodifikasi, atau menggabungkan, atau dengan cara mengadopsi teori-teori dan ajaran-ajaran umat lain, baik yag berasal dari megeri India, atau Mesir, atau Yahudi, atau Barat

Download gratis e-Book nya :

Kumpulan Doa dan Dzikir Nabawi



Judul Asli : Al Kalimu Ath Thayyib
Penulis: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Pentahqiq : Muhammad Nashiruddin Al Albani
Edisi Indonesia: Kumpulan Do’a dan Dzikir Nabawi
Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari
Ukuran ebook: (PDF) 297 halaman
File size: 8.62 MB


Do’a merupakan ibadah, bahkan termasuk ibadah yang sangat agung. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memerintahkan hamba-hambaNya agar selalu berdo’a kepadaNya. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan Tuhanmu berfrman. “Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari meryembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [QS. Al Mu'min: 60]

Hampir seluruh aktifitas yang dilakukan oleh seorang muslim diawali dan diakhiri dengan do’a. ltu menunjukkan bahwa setiap saat seorang muslim selalu membutuhkan Allah Azza Wa Jalla dan butuh perlindungan dariNya. Sehingga do’a tersebut selain sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla, juga sebagai usaha melindungi diri dari segalam macam gangguan. Dalam ayat di atas secara tegas Allah telah mencela orang-orang yang enggan memohon kepada Allah Yang Maha Kaya lagi Maha Memberi. Maka sungguh sangat naif bagi seorang muslim yang mengaku beriman kepada Allah namun tidak mau memohon kepada Rabbnya. Seolah-olah ia tidak butuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tidak butuh pertolongan dan perlindunganNya.

Buku kumpulan do’a dan dzikir ini karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ini merupakan salah satu dari sekian banyak buku-buku kumpulan do’a dan dzikir yang dikarang oleh para ulama seperti Amalul Yaum wal Lailah karangan Ibnu Sunni dan An Nasa’i, ld Du’a karangan Ath Thabrani, Al Adzkar karangan An Nawawi, Al Wabil Ash ShoWib karangan murid beliau Ibnul Qayyim dan buku-buku lainnya. Salah satu kelemahan buku-buku kumpulan do’a dan dzikir tersebut adalah kurang selektif dalam memilih hadits-hadits nabi. Banyak hadits yang shahih tercampur dengan yang dho’if, bahkan maudhu’. Tidak terkecuali buku yang hadir di hadapan anda ini. Namun alhamdulillah buku ini telah ditahqiq oleh Syaikh Al Albani. Tahqiq ilmiah tersebut adalah salah satu usaha menyeleksi hadits-hadits yang tercantum dalam buku ini. Dan terbukti ditemui di dalamnya beberapa hadits dha’if bahkan maudhu’.

Buku ini sempat diragukan penisbatannya kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, namun setelah diteliti temyata penisbatan tersebut benar karya beliau. Adapun pertanyaan yang mungkin menggelayut di benak pembaca, yaitu bagaimana mungkin ulama selevel SyaikhuI islam Ibnu
Taimiyah mencantumkan hadits-hadits dha’if dan maudhu’ dalarn bukunya ini? Syaikh Al Albani telah menjawab pertanyaan tersebut, silakan baca muqaddimah beliau.

Demikianlah, setelah melalui proses yang panjang akhirnya terjemahan buku Al Kalimut Thayyibini dapat hadir ke anda. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi segenap kaum muslimin. Hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sajalah kita memohon pertolongan. Semoga dengan kehadiran buku ini dapat menambah berat timbangan amal saya di yaumil hisab kelak. Allahumma amin.

Catatan : [Dilarang keras memperjualbelikan ebook-ebook yang didownload ]. Ebook-ebook di sini didedikasikan untuk kepentingan dakwah kepada islam yang murni di atas pemahaman salafuna shalih. Silahkan menyebarkan kembali ebook-ebook ini selama tidak untuk diperjualbelikan.


Kitab Hisnul Muslim (CHM)





KITAB HISNUL MUSLIM

Kumpulan Doa dan Dzikir Dari Al Quran dan As Sunnah

Said bin Ali Al Qathani



KEUTAMAAN BERDZIKIR

Allah Ta’ala berfirman:

“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta jangan ingkar (pada nikmatKu)”. (Al-Baqarah, 2:152).
“Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:42).
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf, 7:205).


Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

((مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ)).
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati. [1]
 ((أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِيْ دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ))؟ قَالُوْا بَلَى. قَالَ: ((ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى)).
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi”.  [2]

Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: ((أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ، فَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ، وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً)).
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku.  Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”. [3]

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِيْ بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. قَالَ: ((لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ)).
Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu’anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).” [4]
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

((مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ: {الـم} حَرْفٌ؛ وَلَـكِنْ: أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ)).
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” [5]
وَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ: ((أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيْقِ فَيَأْتِيْ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِيْ غَيْرِ اِثْمٍ وَلاَ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ؟ )) فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ نُحِبُّ ذَلِكَ. قَالَ: ((أَفَلاَ يَغْدُوْ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ، أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ اْلإِبِلِ)).
Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu’anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membaca dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta.  Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.” [6]
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

((مَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ، وَمَنِ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ)).
“Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah.” [7]

((مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيْهِ، وَلَمْ يُصَلُّوْا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةٌ، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ)).
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka.” [8]
((مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً)).
“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).” [9]



Silahkan Download Kumpulan Doa dan Dzikir Kitab Hisnul Muslim.


Tolong Rate link ini, laporkan jika ada Broken Link

Mutiara Empat Dzikir




Karya : Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr
Judul : Mutiara Empat Dzikir

Dzikir mengingat Allah merupakan kegiatan utama yang seharusnya kita lakukan dalam kegiatan kita sehari hari. Namun banyak diantara kita yang tidak menyadari hal tersebut . Setiap saat hati dan fikiran kita hanya dipenuhi oleh berbagai masalah kehidupan dunia. Mulai dari masalah pekerjaan, masalah keluarga, wanita atau pria idaman hati, tekanan dan problem hidup , trauma masa lalu dan lain sebaginya. Sedikit sekali waktu yang tersisa untuk berdialog dan berdzikir mengingat Allah, bahkan kadang kala tidak ada tempat sama sekali didalam hati dan fikiran untuk berdzikir mengingat Allah.

Sebagian besar menusia tertipu oleh kehidupan dunia.Mereka tertipu oleh kesombongan dirinya, mereka merasa bangga dan takjub dengan kemampuan dirinya, mereka merasa tidak butuh pada Allah. Mereka merasa mampu mengatasi segala macam masalah yang ada dihadapan mereka dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri . Mereka merasa tidak perlu melibatkan Allah dalam urusan mereka. Mereka menganggap menyediakan waktu untuk berdialog dan berdzikir mengingat Allah hanya merupakan usaha sia- sia dan membuang waktu percuma.

Orang yang jauh dari dzikir mengingat Allah dijamin hidupnya selalu dirudung berbagai masalah dan kesulitan. Hati tidak pernah nyaman dan tentram, hidup selalu gelisah dan tertekan,berbagai masalah dan kesulitan bertubi-tubi datang menghimpit. Di dunia hidup sulit diakhiratpun lebih sulit lagi.

Sebaliknya orang yang selalu berdzikir dalam kegiatan sehari hari dijamin oleh Allah hatinya menjadi tenang nyaman dan tentram sebagaimana disebutkan dalam surat Ar Ra’d 28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra’d 28)

 Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum
Silakan Download pada Link berikut ini.

PINTU-PINTU PAHALA DAN PENGHAPUS DOSA



Karya :
ABDUR ROHMAN AL-JAMI’
Penerjemah :
ABDULLAH HAIDIR, LC
Murajaah :
DR.MUH.MU’INUDINILLAH BASRI, MA
ERWANDI TARMIZI


Marilah akhi muslim -semoga Allah memberikan taufiq kepada anda- kita mencari ilmu dan beramal shaleh, moga-moga anda termasuk orang-orang yang mendapatkan naungan Allah pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya di tempat dimana terdapat orang yang kita cintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya.


Komentar Terbaru

Just load it!