JEJAK RASULULLAH didesain khusus buat kamu yang ingin kenal lebih dekat dengan Rasulullah Muhammad SAW dengan penyampaian yang singkat dan sederhana sehingga Insya Allah mudah dipahami, dan diharapkan agar kita dapat Mencintai Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam berdasarkan hadits :
“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan segenap umat manusia.” (HR. Bukhari I/14 no.15, dan Muslim I/167 no.44)
Mencintai Rasulullah, bagaimana bentuknya? Sekedar memujinya dalam berabagai kesempatan, seperti setiap hari kelahirannya? Sekedar membacakan salawat kepadanya? Cinta yang jujur akan menggerakkan seluruh dimensi kemanusiaan untuk berbuat sesuatu sebagai cerminannya.
Adapun diantara tanda-tanda cinta sejati kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam adalah sebagai berikut:
a. Berkeinginan Keras untuk Dapat Melihat dan Bertemu dengan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam , dan Merasa berat Bila Kehilangan Kesempatan itu
tanda dan bukti cinta Rasul ini sdh diwujudkan oleh para sahabat dengan sempurna.
b. Mentaati beliau dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Pecinta sejati Rasul manakala mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam memerintahkan sesuatu akan segera menunaikannya. Ia tak akan meninggalkannya meskipun itu bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsunya. Ia juga tidak akan mendahulukan ketaatannya kepada isteri, anak, orang tua atau adat kaumnya. Sebab kecintaannya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam lebih dari segala-galanya. Dan memang, pecinta sejati akan patuh kepada yang dicintainya.
Adapun orang yang dengan mudahnya menyalahi dan meninggalkan perintah-perintah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam serta menerjang berbagai kemungkaran maka pada dasarnya dia jauh lebih mencintai dirinya sendiri. Sehingga kita saksikan dengan mudahnya ia meninggalkan shalat lima waktu, padahal Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam sangat mengagungkan perkara shalat, hingga ia diwasiatkan pada detik-detik akhir sakaratul mautnya. Dan orang jenis ini, akan dengan ringan pula melakukan berbagai larangan agama lainnya. Na’udzubillah min dzalik.
b. Menolong dan mengagungkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam dan sunnahnya.
Dan ini telah dilakukan oleh para sahabat sesudah beliau wafat. Yakni dengan mensosialisasikan, menyebarkan dan mengagungkan sunnah-sunnahnya di tengah-tengah kehidupan umat manusia, betapapun tantangan dan resiko yang dihadapinya.
c. Tidak menerima sesuatupun perintah dan larangan kecuali melalui Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam, rela dengan apa yang beliau tetapkan, serta tidak merasa sempit dada dengan sesuatu pun dari sunnahnya.
Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa: 65).
Adapun selain beliau, hingga para ulama dan shalihin maka mereka adalah pengikut Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam. Tidak seorang pun dari mereka boleh diterima perintah atau larangannya kecuali berdasarkan apa yang datang dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam.
d. Mengikuti Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam dalam segala halnya.
Dalam hal shalat, wudhu, makan, tidur , bergaul, dsb. Juga berakhlak dengan akhlak Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam dalam kasih sayangnya, rendah hatinya, kedermawanannya, kesabaran dan zuhudnya, dsb. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzaab: 21)
e. Memperbanyak mengingat dan shalawat atas Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam.
Dalam hal shalawat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam bersabda:
“Barangsiapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim I/306 no.408).
Adapun bentuk shalawat atas Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassallam adalah sebagaimana yang beliau ajarkan. Salah seorang sahabat bertanya tentang bentuk shalawat tersebut, beliau menjawab: “Ucapkanlah:
( Ya Allah, bershalawatlah atas Muhammad dan keluarga Muhammad)” (HR. Al-Bukhari No. 6118, Muslim No. 858).
f. Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi.
Seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Aisyah, Fathimah radhiallahu anhumdan segenap orang-orang yang disebutkan hadits bahwa beliau shallallahu alaihi wasalam mencintai mereka. Kita harus mencintai orang yang dicintai beliau dan membenci orang yang dibenci Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam. Lebih dari itu, hendaknya kita mencintai segala sesuatu yang dicintai Nabi, termasuk ucapan, perbuatan dan sesuatu lainnya.
Bagaimana Agar kita Mencintai Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam?
Terdapat beberapa kiat dan amalan yang dapat dilakukan agar kita mampu mewujudkan kecintaan sejati kepada Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam. Di antaranya:
Hendaknya kita ingat bahwa Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam adalah orang yang paling baik dan paling berjasa kepada kita, bahkan hingga dari orang tua kita sendiri. Beliaulah yang mengeluarkan kita dari kegelapan kepada cahaya, yang menyampaikan agama dan kebaikan kepada kita, yang memperingatkan kita dari kemungkaran. Dan kalau bukan karena rahmat Allah yang mengutus Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam, tentu kita telah tenggelam dalam kesesatan.
Renungkanlah perjalanan hidup Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam, jihad dan kesabarannya serta apa yang beliau korbankan demi tegaknya agama ini, dalam menyebarkan tauhid serta memadamkan syirik, sungguh suatu upaya yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun.
Renungkan dan ikutilah keagungan akhlak Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam, sifat dan sikapnya yang sempurna, rendah hati kepada kaum mukminin dan keras terhadap orang-orang munafik dan musyrikin, pemberani, dermawan dan penyayang. Cukuplah sanjungan Allah atas Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam:
“Dan sungguh engkau memiliki akhlak yang agung”
(QS. Al Qolam : 4)
Mengetahui kedudukan Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam di sisi Allah. Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam adalahorang yang paling mulia di antara segenap umat manusia, penutup para Nabi, yang diistimewakan pada hari Kiamat atas segenap Nabi untuk memberikan syafa’atuzhma (agung), yang memiliki maqam mahmud (kedudukan terpuji), orang yang pertama kali membuka pintu Surga serta berbagai keutamaan beliau lainnya.
Semoga Aplikasi ini bisa menjadi sarana bagi Kita agar Kita dapat Mencintai Rasulullah Shalallau 'alaihi wassallam. Aamiin.
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^