Penulis : Syaikh Rabi’ bin Hadi Hafidzahullah
Judul terjemahan : Tafsir Kalimat Tauhid
Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-Buthoniyah
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan dari-Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kita dan dari keburukan amal-amal kita. Barangsiapa yang mendapatkan petunjuk dari Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, tidak ada yang dapat memberikannya petunjuk.
Saya bersaksi bahwasannya tiada sesembahan yang haq untuk disembah melainkan Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenarbenar
takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam”. (QS. Ali-
Imran : 102)
hanya Allah saja yang berhak atas berbagai jenis ibadah. Dan peribadatan kepada selain-Nya, maka semuanya adalah peribadatan yang batil. Nabi, malaikat, orang-orang shalih, pohon, matahari, bulan, dan lain-lain adalah sesuatu yang disembah selain Allah. Namun peribadatan kepada mereka adalah kebatilan.
Jadi seseorang yang beriman bersaksi bahwa hanya Allah saja yang berhak diibadahi. Dan tidak ada sesuatu pun yang bersekutu dengan-Nya, meskipun seberat dzarrah.
Maka jika salah satu perbuatan ibadah –yang seharusnya dilakukan dengan ikhlas kepada Allah dan ditujukan semata-mata kepada Allah-, dipalingkan atau ditujukan kepada selain Allah, maka berarti dia telah menyekutukan Allah (melakukan kesyirikan). Dan kita berlindung kepada Allah dari perbuatan tersebut.
Oleh karena itu, kita wajib untuk mengetahui makna ibadah dan makna ‘laa ilaaha illallah’. Karena banyak orang yang tidak mengetahui makna ibadah dan makna kalimat ‘laa ilaaha illallah’.
Untuk megetahui isi kandungan dan makna kalimat tauhid, silahkan Download gratis e-Book nya :
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^